Welcome to penulisindienesia

Selamat datang di penulisindienesia. blognya penulis Indie dan Self Publisher Indonesia:)

Rabu, 26 Februari 2014

Bahaya TATOO dalam Perspektif Islam dan Kesehatan

Tak ada kanvas, badan pun jadi Masih ingat tentang peribahasa, “Tak ada rotan, akarpun jadi!” ? Istilah tersebut sering kita dengar dan memiliki makna yaitu jika tidak ada sesuatu yang bisa gunakan, maka apapun yang ada disitu bisa kita gunakan. Dan sepertinya hal tersebut pun digunakan oleh orang-orang yang mungkin kehabisan kertas kanvas atau tidak mampu dan mau mengeluarkan koceknya untuk melukis, sehingga tubuhnya pun di jadikan kanvas. Bahasa kerennya adalah body painting atau lebih gaul lagi adalah tato! Yah benar, tato. Dahulu tato identik dengan para perilaku kriminal yang sengaja mentato tubuhnya agar terlihat lebih sangar dan seram, tentu alasannya adalah juga untuk mentakut-takuti orang dengan tatonya tersebut. Tidak jarang juga tato digunakan sebagai identitas diri seseorang yang dikenalnya melalui tato. Dan seiring perkembangan zaman, tato pun berubah fungsi menjadi gaya hidup dan fashion yang memiliki sejuta umat di seluruh penjuru dunia, tato bukanlah lagi hal tabu dan bahkan menjadi tren yang digandrungi mulai dari anak-anak sampai yang sudah lanjut usia, laki-laki dan perempuan. Entah dengan alasan apa orang-orang yang bertato itu sampai rela menjadikan tubuhnya untuk dilukis dengan menggunakan jarum-jarum yang sangat tajam dan disuntikan tinta yang jelas-jelas permanen, alias tidak bisa dihilangkan ! rasa sakit yang diterima saat tubuhnya di tato pun seakan-akan tergantikan dengan kepuasan atas indahnya hasil tato ditubuh mereka. Ada tato berbentuk tulisan, angka, wajah seseorang, binatang, monster, tapi belum pernah sih saya temukan tato dengan tulisan “doa ibu !” hehe. Padahal selain rasa sakit yang diterima, mentato tubuh sendiri sangat jelas di larang dalam Islam loh! Tanya kenapa ? hehe seperti tagline iklan saja. Iya karena mentato tubuh itu sama saja dengan merubah bentuk tubuh, dan hal tersebut tentu merubah ciptaan Allah dan membuat Allah marah dan murka. Selain itu, orang yang bertato pun akan sangat kesulitan untuk memenuhi salah satu syarat sahnya shalat, yaitu wudhu! Karena tinta tato tersebut menghalangi air untuk masuk ke dalam kulit, hal itu di karenakan tato itu menutup pori-pori kulit tubuh kita. Apalagi ketika tato sudah sampai menembus dermis kulit, dan itu artinya sudah tidak dapat lagi dikeluarkan. Dan sudah dapat dipastikan wudhunya tidak sah, jika wudhunya tidak sah, maka bagaimana dengan shalatnya ? tentunya tidak sah ! padahal shalat merupakan amalan yang wajib kita laksanakan dan shalat juga menjadi amalan yang pertama kali akan dihisab. Orang-orang yang menggunakan tato beralasan agar terlihat lebih indah tubuhnya dan lebih kelihatan sangar, namun di balik itu semua ada bahaya kesehatan yang mengancam bagi orang-orang yang menggunakan tato. Sepeti penyakit kulit, hepatitis B dan C, Mycobacterium Chleona (penyebab TBC), sifilis, malaria, lepra, bahkan HIV AIDS. Hal itu bisa terjadi karena jarum yang digunakan untuk mentato sering tidak steril, dan tidak sedikit pula kulit yang di tato tersebut bengkak dan dapat menimbulkan infeksi. Selain itu penelitian lebih lanjut mengenai dampak bahayanya tato bagi tubuh manusia juga menemukan bahwa tatao bisa menyebabkan penyakit MRSA Staphylococcus Aureus, disingkat Staph adalah kuman yang ditemukan pada kulit dan hidung kita. Staph biasanya tak merugikan tapi ada kalanya menyebabkan infeksi dan sakit parah. Beberapa jenis Staph telah menjadi kebal terhadap antibiotika methicillin dan lainnya yang dulu dipakai untuk mengobati infeksi. Infeksi yang disebabkan Methicillin Resistant Staphylococcus Aureus ‘MRSA’ yang kebal methicillin ini sulit diobati, sebab kebanyakan antibiotika takkan membunuh kuman itu. MRSA bisa menimbulkan penyakit berbahaya seperti radang paru, kanker darah. Itulah beberapa penyakit berbahaya yang ditimbulkan oleh tato entah itu permanen maupun temporer. Lalu bagaimana dengan tato henna ? Jangan salah, tato henna meskipun bersifat temporer juga memiliki efek yang berbahaya bagi kulit tubuh manusia. Seperti lebih peka terhadap sinar matahari, kemerahan, melepuh, dan jaringan parut permanen pada kulit. Jadi masih mau merubah ciptaan Allah dengan mentato tubuh kita ? Jika iya bersiap-siaplah dengan resiko serta bahaya di dunia dan diakhirat yang telah menanti. Naudzubillahimindzalik! Nur Hidayat Saleh Rabu, 26 Februari 2014

Tidak ada komentar:

Posting Komentar